Saturday, April 30, 2011

tips percaya diri

Tips Tampil Percaya Diri

Penulis : Aris Ahmad Jaya

Kawan? yang kurang pede, ini dibawah ada tips? khusus, semoga bermanfaat

BERDIRI TEGAK, Langkah pertama yang bisa kamu lakukan adalah merubah penampilan, berdirilah yang tegak, busungkan dada dan coba tampillah sempurna. Pokoknya jangan sampai
kelihatan lecek dech, soalnya penampilan seseorang akan menentukan penilaian orang lain, buatlah kesan pertama begitu menggoda selanjutnya terserah anda.
BERSIKAP ASERTIF, Mulai sekarang cobalah merubah sikap, jadilah orang yang tahu kapan harus berkata tidak dan kapan berkata ya. Coba sekali-kali untuk tidak terlalu membayangkan orang lain akan berkomentar apa tentang diri kamu. Dan jangan takut bikin perubahan.
OBYEKTIF MENILAI DIRI SENDIRI. No body's perfect, nggak ada orang lain di dunia ini yang sempurna, dan nggak ada juga orang di dunia ini yang benar? nggak berguna. Karenanya jujurlah menilai diri sendiri, jangan selalu menganggap dirimu tidak mampu dan orang lain selalu lebih unggul. Semuanya sama meski punya keahlian yang berbeda, jadi buat apa minder....?? ? Nggak ada untungnya.
BUANG RASA TAKUT. Biasanya orang yang gak pede selalu kesulitan untuk mengungkapkan siapa dirinya pada orang lain. Cara mudah untuk berani menghadapi oarang lain adalah menatap mata lawan bicara kita, tapi jangan memandanginya. Menatap lain dengan memandang, kalau memandang biasanya kamu memperhatikan lawan bicaramu, bagaimana cara bicaranya, bagaimana mimik wajahnya. Boleh saja seperti itu asal jangan kelewatan, apalagi kalo sampi ngiler nggak karuan.
SEDIKIT BASA BASI. Cobalah untuk bersikap basa basi, tapi jangan sampai basi beneran karena akan membosankan. Tidak semuanya basa-basi itu jelek kok, untuk meningkatkan rasa percaya diri kemu boleh juga mencobanya.
BICARALAH YANG LUGAS. salah satu ciri orang yang kurang pede adalah tidak bicara secara lugas, selalu muter?. Dan biasanya terlalu banyak berkata, eeeeeeeeeeeeeeeeeee ee, anu dan yang sejenisnya, misalnya. " saya akan eeeee, anu, saya kan anu......".
SELAMAT MENCOBA. JUST TOBE YOUR SELF!

7 USGESTI KOMUNIKASI DAHSYAT

Penulis : ARIS ABCO

7 SUGESTI KOMUNIKASI DAHSYAT.
1. Avoid Poison Talk (Hindari Kata Beracun) – There is no Benefit for being Cruel
Kata2 yang sinis, mencemooh, mengejek, menyindir, sering memberikan kepuasan pribadi kepada kita, tetapi tidak berguna sama sekali dalam kehidupan bersosial kita. Hilangkan semua Kata2 Beracun dari kebiasaan anda berbicara. Perhalus juga semua makian dan amarah anda tanpa menghilangkan keseriusan anda dalam berkomunikasi.
Hindari kata2 keras/kasar:
“Anda memang bodoh/ egois/ keras kepala…”
Ubahlah lebih halus tanpa mengurangi artinya, seperti contoh berikut :
“ Kalau saya jadi anda, saya usir orang itu” -> “ Sebaiknya anda bicarakan dengan dia cara menyelesaikan masalahnya.”
“Murah minta bagus!” -> “Coba kita perbaiki bersama”
“Dasar karyawan bodoh!” -> “Tolong diperiksa lagi”
“Bukan urusan saya itu” -> “Saya cek ya siapa yang mengurus masalah tersebut”
2. PowerTalk is Short (Katakan seperlunya) – Just Say What is Necessary
Kata kata yang berlebih sering malah mengaburkan arti dan memperkeruh suasana, katakan secukupnya dan berhentilah berbicara.
Kita diberikan dua telinga dan hanya satu mulut dengan maksud untuk lebih mau sungguh2 mendengarkan dan sedikit berbicara.
Dalam dunia yang terlalu banyak informasi ini singkat selalu lebih kuat dan di-ingat.
3. PowerTalk is Detail (Katakan dengan Detil) – God is in the Detail
Katakan dengan detail dan tepat, ini penting dalam komunikasi untuk menghindarkan kesalah pahaman, dan kekaburan arti. Singkat tapi harus cukup detail pada persoalan nya sehingga tidak membuat kebimbangan. Ketika pendengar merasa kabur artinya maka dia akan mengasumsikan yang terburuk, atau malah salah mengartikan yang bisa berakibat buruk.
Ketepatan komunikasi sangatlah penting untuk menghindari kebingungan
Contohnya berikut :
“ Akan kita selesaikan secepatnya” -> “ Dapat anda ambil besok jam 4 sore”
“ Kalau ada telpon coba dijawab secepatnya” -> “Sebaiknya telpon diangkan sebelum dering ke empat”
“ Karyawan harus berpakaian yang rapi dan sopan” -> “ Jangan memakai celana jean lusuh pada hari kerja”
“ Mobilnya parkir di lantai 3” -> “Mobil diparkir di lantai 3 diseberang pintu masuk”
4. PowerTalk is Targeted (Pilihlah kata2 yang tepat dan bertujuan) – Use Winning Words
Kita harus mencari dan menemukan Kata2 Kunci yang dapat dipakai untuk mempengaruhi orang dan berkomunikasi dengan kuat. Kata2 kunci ini sering harus disesuaikan dan di cocokkan dengan personality pembicara, carilah satu2 dan jadikan kosa kata sehari hari anda.
Pembicaraan kita harus mentargetkan pada tujuan kita berkomunikasi.
Apa tujuan kita dalam berkomunikasi ini?:
-Berkeluh kesah?
-Memaki orang dan memuaskan diri kita?
-Mengubah pendapat orang lain?
-Membuktikan bahwa kita yang benar?
Ataukah:
-Mempengaruhi orang untuk membeli?
-Mencari atau memberi Informasi?
-Memahami pelanggan?
-Menyelesaikan masalah?
5. PowerTalk is about the “Truth” (Katakan yang sebenarnya) – Say What you Mean
Katakan yang anda maksudkan sebenarnya apa. “Jujur” adalah satu2 nya cara untuk dapat mempunyai kredibilitas dan kepercayaan.
Credibility dan Trust menguatkan siapa “Anda” dan membuat apa yang anda katakan menjadi berpengaruh karena Anda “Siapa”, dan bukan sekedar “Apa” yang anda katakan. Dalam jangka panjang ini strategi komunikasi paling penting.
6. PowerTalk brings Real Action (Lakukan apa yang anda katakan) – Mean What You Say
“Over-deliver” dengan apa yang anda telah katakan, laksanakan sesuai janji anda. Reputasi anda akan terdengar oleh orang lain, dan reputasi anda mewakili perusahaan dan nama anda. Kejujuran harus dibarengi dengan tindakan yang nyata untuk menguatkan kita dalam berkomunikasi. Untuk menjadi sukses, kita harus melihat Hidup ini bukan sekedar basa basi.
7. PowerTalk is being Nice (Katakan dengan semanis mungkin) – Dont Be Mean When You Say It
Berilah “muka” pada orang lain, jangan menjadi galak, ganas, menyakitkan, sarkastik, walaupun mereka ternyata salah dan anda benar. Menanamkan maaf dan kebaikan akan memberikan buah dikemudian hari dan menciptakan teman. Memperhalus kata2 kita dalam berbicara memberikan kelebihan kekuatan pada teknik komunikasi kita yang akan menguntungkan kita.
Contohnya :
“Saya sepertinya sudah mengenal anda lama.”
“Wah anda hebat, bisa mengatur 75 anak buah dengan sebaik ini”
“Saya tidak pernah tahu kalau ternyata Harley Davidson punya cerita semenarik itu”
“Perusahaan anda paling saya kagumi dalam berbisnis”
“Luar Biasa!’
“Sukses Untuk Anda”

MENJADI PRIBADI DAHSYAT PRIBADI MEMIKAT

Setiap Anda adalah orang sukses, Anda sukses mencapai keberhasilan atau sukses mencapai kegagalan, itu yang membedakannya. Sukses dan gagal terkadang hanya dibedakan oleh sebuah garis tipis. Sejarah menunjukkan bahwa para bintang selalu menghadapi tantangan yang sangat keras sebelum akhirnya mereka berhasil keluar sebagai pemenang. Mereka menang karena menolak menyerah oleh kekalahan yang pernah mereka alami.
Setiap pecundang pasti memiliki alasan untuk berhenti berjuang dengan rumus M4B (Mengeluh, Menunda, Malas, Menyalahkan dan Banyak alasan) setiap kali mendapatkan ujian. Sebaliknya para bintang memiliki alasan kuat mengapa mereka harus tetap tegar ketika menghadapi tantangan. Rahasia sang juara adalah kemampuan mereka menolak menyerah pada kekalahan yang mengancam mereka. Mereka selalu bangkit setiap kali jatuh dan mencoba kembali dengan cara yang berbeda. Sang pemenang selalu tahu bahwa bintang hanya muncul di tengah gelapnya malam, layang-layang akan terbang ketika menghadang angin, pohon besar karena pupuk yang bau, dan kemenangan hanya ada ketika kesabaran dan keteguhan lebih besar dibandingkan ujian dan masalah yang dihadapi. Semakin gelap sang malam semakin terang cahaya bintang begitupun semakin keras ujian yang dihadapi semakin besar tingkat kelas yang akan dinaiki. Selamat datang ujian dan semakin dekat kemenangan….
· Orang sukses senantiasa berusaha menjadi bukti, sedangkan orang gagal senantiasa menunggu bukti
· Orang sukses senantiasa optimis dengan melihat peluang dalam masalah sedangkan orang gagal senantiasa melihat masalah dalam setiap peluang
· Orang sukses senantiasa berkata sulit tapi bias sedangkan orang gagal senantiasa berkata bias tapi sulit
· Orang sukses berkeyakinan lebih baik mencoba lalu gagal dari pada tidak pernah gagal karena tiak pernah mencoba.
· Orang sukses tahu apa yang dia tahu dan tahu apa yang tidak tahu sehingga dapat belajar untuk menjadi tahu. Sedangkan orang gagal tidak tahu apa yang dia tahu sehingga selalu lupa bahwa dia sebenarnya pernah tahu dan tidak tahu apa yang dia tidak ketahui sehingga tidak mampu memperbaiki diri karena merasa tahu apa yang sebenarnya dia tidak ketahui.
· Orang sukses senantisa bangun kembali ketika gagal dan mencoba kembali dengan cara yang lebih cerdas, sedangkan orang gagal senantisa menyerah setiap kali jatuh dan mencari pihak lain sebagai kambing hitam kegagalannya tanpa melakukan evaluasi diri.
Karakter pemenang dan pecundang ternyata dibentuk oleh pola pikir (Mindset) , semua diawali dari bagaimana Anda berpikir yang kemudian bagaimana Anda berkata lalu bagaimana Anda berperilaku.
CHANGE YOUR BELIEFS AND YOU CHANGE YOUR DESTINY - STERLING W. SILL
Sebelum Anda masuk pada pembentukan pola pikir (Mindset) mari Anda pahami dulu apa itu mindset. Mindset adalah kepercayaan - kepercayaan yang memengaruhi sikap seseorang yang berikutnya menentukan perilaku dan pandangan, sikap serta masa depan seseorang.
Dengan demikian kalau Anda mau merubah mindset maka Anda harus merubah belief atau kumpulan kepercayaan Anda.
Menurut filosofi Transformational Thinking, manusia terdiri atas tiga system yaitu sistem perilaku (Behaviour system), Sistem Berpikir (Thinking System) dan Sistem Kepercayaan (Belief System).
Sistem perilaku (Behaviour system) adalah cara Anda berinteraksi dengan dunia luar, juga interaksi dengan realitas. Sehingga perilaku akan memengaruhi pengalaman, dan pengalaman akan memengaruhi system berpikir.
Sistem Berpikir (Thinking System) berlaku sebagai filterdua arah yang menerjemahkan berbagai kejadian atau pengalaman yang Anda alami menjadi suatu kepercayaan, yang selanjutnya kepercayaan akan mempebgaruhi tindakan Anda sehingga menciptakan realitas Anda.
Sistem Kepercayaan (Belief System) inti segala sesutau yang Anda yakini sebagai realitas, kebenaran, nilai hidup, dan yang Anda tahu tentang dunia ini.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan sesorang sulit berubah
1. Merasa tidak punya masalah
2. Mau berubah tapi tidak tahu caranya
3. Tidak mau berubah walau tahu caranya
4. Takut perubahan akan membawa dampak negative
5. Tidak mau merubah bilief yang kurang tepat atau salah.
Bagaimana belief bisa terbentuk dari salah satu cara dbawah ini.
Sebelumnya Anda perlu mengenal teori pikiran. Seperti Anda tahu Anda punya dua macam pikiran, yaitu pikiran sadar dan tidak sadar.
Pikiran sadar memiliki empat fungsi spesifik yaitu:
1. Mengidentifikasi informasi yang masuk (diterima lewat panca indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, sentuhan)
2. Membandingkan (informasi yang masuk dibandingkan dengan database (referensi, pengalaman, dan segala informasi yang ada di pikiran bawah sadar)
3. Menganalisis
4. Memutuskan
Pikiran Bawah Sadar memilki fungsi/ menyimpan hal-hal sebagai berikut:
1. Kebiasaan baik, buruk maupun reflek.
2. Emosi (BagaimanaAnda mengenai keadaan, hal-hal tertentu atau terhadap orang lain.
3. Memori nJangka panjang
4. Kepribadian
5. Intuisi ( Perasaan mengetahui sesuatu secara instingtif)
6. Kreatifitas
7. Persepsi (melihat dunia berdasar sudut pandang Anda)
8. Belief (sesuatu yang Anda yakini sebagai hal yang benar.
Ada 5 filter cara untuk masuk ke pikiran bawah sadar sehingga terbentuklah pola pikir
Yaitu :
1. REPETISI
Suatu informasi yang diulang-ulang capat atau lambat bila Anda tidak hati-hati dan sadar akan Anda temui sebagi kebenaran. Repetisi dapat menembus filter mental yang ada dipikiran sadar yang berikutnya masuk pada pikiran bawah sadar. Dalam berbagai seminar Anda diajarkan untuk mengucapkan afirmasi yang dibaca berulang-ulang pagi, siang dan malam dengan harapan afirmasi masuk kedalam pikiran bawah sadar.
Contoh afirmasi “ Saya adalah orang beruntung dan akan bertemu dengan orang yang membawa keberuntungan. Dan apapun yang terjadi hari ini adalah tanda-tanda keberuntunganku”.
2. IDENTIFIKASI KELOMPOK ATAU KELUARGA
Hal-hal yang dipercayai keluarga atau kelompok Anda lambat laun akan masuk kedalam diri Anda dan berikutnya Anda adopsi sebagai belief Anda. Contoh sederhana tentang mitos hantu, hari baik, hari sial, nomor sial dan sebagainya.

3. IDE YANG DISAMPAIKAN FIGUR YANG DIPANDANG MEMILIKI OTORITAS
Hati-hati terhadap figure otoritas, seperti bintang film, dokter, pembicara publik atau siapa saja yang dipandang pakar. Apa yang disampaikan mereka cenderung masuk ke pikiran bawah sadar dan diterima sebagai kebenaran. Anda cenderung mudah dipengaruhi orang yang memiliki otoritas lebih tinggi dari Anda. Hati hati dengan pengaruh negatifnya.

4. EMOSI YANG INTENS
Sebuah pengalaman yang dialami dengan emosi yang intens akan sangat mudah menjadi belief yang kuat.
Contoh seorang anak yang senantisa melihat ayah dan ibunya sering ribut dan bertengkar soal uang , akan percaya uang sebagai sumber keributan keluarga, ,maka anak tersebut tumbuh dengan belief yang menghambat dirinya dibidang financial.

5. KONDISI ALFA (HIPNOSIS)
Kondisi ketika seseorang dalam gelombang otak alfa. Apa yang masuk dalam otak bawah sadar melalui sugesti akan diterima sepenuhnya sebagai suatu kebenaran. Dan anak usia balita masih berada dalam gelombang alfa tersebut. Hati-hati.


MERUBAH POLA AKSI DENGAN MEMAHAMI MAKNA PUAS €DAN BAHAGIA
Meraih Jiwa yang sejahtera dan Bahagia.
Keadaan bahagia sering kali diasosiasikan dengan puas. Kendati kedua hal itu memiliki ukuran yang sangat berbeda. Tak jarang orang menyatakan dirinya berbahagia pada saat ia merasa puas telah memperoleh apa yang diinginkannya. Bahagia yang dimaknai sebagai kepuasan memang bersifat relatif. Puas bagi seseorang belum tentu dapat diukurkan bagi orang lain. Ada yang sudah puas memiliki sepuluh keping, tapi yang lain belum.
Sebaliknya, bahagia yang sejati justru dapat diterima oleh semua orang. Indikasi kunci dari perasaan bahagia adalah kesejahteraan psikis (psychological well-being).
Kebahagiaan seseorang mempengaruhi sekelilingnya secara positif karena orang yang bahagia memancarkan energi positif. Sedangkan puas tidak mempunyai makna sedalam itu. Sebab perasaan puas lekas surut, kemudian muncul kembali tuntutan pemuasan terhadap rasa tidak puas yang lain. Begitu seterusnya, lingkaran puas-tidak puas itu berputar. Puas berarti terpenuhinya kebutuhan pada level tertentu, padahal kebutuhan manusia terus meningkat, sehingga puas tidak pernah benar-benar tercapai. Puas berorientasi pada hasil, sedangkan bahagia adalah proses mengisi hidup secara bermakna. Bahagia mengandung makna kenikmatan tertinggi, dibandingkan dengan puas yang cenderung berupa kenikmatan temporer dan fluktuatif. Ambil contoh perilaku makan. Hal biasa yang dilakukan orang terkait kebutuhan primer. Ketika merasa lapar, orang segera menyantap makanan yang tersedia dengan lahap, lalu merasa kenyang. Nikmat dan nyaman sesaat terlepas dari lapar merupakan satu bentuk
kepuasan.

Berbeda ketika pertama-tama orang mensyukuri makanan yang terhidang di hadapannya. Selanjutnya ia mulai mengunyah perlahan-lahan, sembari merasakan sensasi dari setiap rasa yang menyentuh rongga mulut, lidah, tenggorokan, bahkan seolah-olah merasakan perjalanan makanan di ruang lambung. Kenikmatan menyentuh seluruh indra hingga ke perasaan, sehingga setiap kali memperoleh makanan, orang ingin mengulang sensasi tersebut. Cara ini mengubah makna makan lebih dari sekadar mengisi perut dan merasa kenyang.
Nikmatnya tidak terletak pada variasi menu makanan, rasa atau banyaknya makanan yang tersedia. Namun lebih pada saat berlangsungnya proses makan itu sendiri. Cara menyantap dan menikmati sensasi di seluruh raga dan rasa, menghadirkan perasaan puncak yang tak tertandingi. Bahkan, oleh harga makanan maupun rasa kenyang. Demikianlah kira-kira keadaan ini beranalogi dengan bahagia. Kebahagiaan dapat mempengaruhi lingkungan.
Suatu kenyataan yang hampir diterima oleh banyak orang bahwa seseorang/sesuatu (bukan diri Anda) yang menyebabkan hidup ini bahagia atau sedih, kaya atau miskin, berhasil atau gagal. Namun kebenaran yang pasti adalah Andalah yang sebenarnya menentukan kualitas hidup Anda. Banyak orang terjebak dengan apa yang digambarkan oleh akronim berikut: B.E.D.
B mewakili Blame (sifat menyalahkan keadaan/orang lain) yang menyebabkan seseorang melemparkan tanggung jawab kegagalan mereka kepada orang lain. Sifat yang satu ini adalah sifat yang sama sekali tidak membentuk sikap positif dalam diri seseoang dan orang yang satu ini melarikan diri dari kenyataan yang sebenarnya bahwa dialah yang harus dipersalahkan atau dihargai untuk kegagalan atau kesuksesannya.
E merepresentasikan Excuse (alasan-alasan yang menguatkan mengapa seseorang gagal), tepat sekali apa yang dikatakan oleh George Washington Carver bahwa 99% kegagalan berasal dari orang-orang yang memiliki kebiasaan mencari alasan-alasan.
D mengartikannya sebagai Denial (penyangkalan diri), pada level ini seseorang sudah menolak perubahan dan menerima kenyataan bahwa memang inilah kondisi yang harus diterima. Proses penyangkalan ini bejalan selama bertahun-tahun, dimulai dengan menyalahkan orang lain / keadaan kemudian mencari beribu-ribu alasan untuk menetapkan bahwa bukan dialah yang bertanggung atas semua yang terjadi dalam hidup ini dan jika penyangkalan ini terus berlangsung, hal ini akan menuju kepada kegagalan yang final.

Start with your Attitude
Throw Your Excuses!
Anda harus berhenti mencari-cari alasan atas kegagalan Anda. Saya yakin semua orang mempunyai alasan-alasan yang berbeda mengapa mereka gagal. Jika Anda mendengarnya, alasan itu kedengarannya begitu masuk akal. Ada yang berkata, ini semua karena kesalahan orang tua saya karena tidak memberikan pendidikan yang cukup, ada lagi yang berkata, ini adalah kesalahan orang tua saya karena terlalu memanjakan saya akibatnya saya tidak berhasil; ini adalah kesalahan boss saya, karena tidak menempatkan saya di posisi yang tepat, ini kesalahan pelanggan saya, karena terlalu menekan komisi saya sehingga saya tidak dapat memberikan servis yang terbaik, dan juga karena pelanggan saya yang menetapkan harga jual rumah yang terlalu tinggi, sehingga saya tidak mampu menjualnya. Apakah Anda pernah mendengar keluhan klasik seperti di atas? Semuanya kedengarannya sangat masuk akal, namun dengan menerima kenyataan-kenyataan ini, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik. Begitu banyak orang ingin agar dunia ini berubah terlebih dahulu sebelum ia berubah. Seperti banyak orang berkata bahwa ia akan berhenti korupsi jika negara ini berhenti korupsi; bagaimana hal ini bisa terjadi dengan rakyat yang mempunyai mental seperti ini.
E + R = O
Dr. Robert Resnick seorang pakar psikoterapi di Los Angeles mengungkapkan suatu teori yang sederhana namun sangat penting untuk menjelaskan arti dari 100% success mindset. Ia mengatakan E (Event) + R (Response) = O (Outcome). Formula sederhana ini menjelaskan bahwa setiap hasil dari pengalaman hidup ini (baik gagal maupun sukses, kaya ataupun miskin) adalah hasil dari bagaimana Anda merespon terhadap kejadian-kejadian dalam hidup Anda. Jika Anda tidak menyukai hasil yang Anda dapatkan sekarang, ada dua pilihan yang dapat Anda ambil:
Anda dapat menyalahkan event-nya yang mengakibatkan hasil yang tidak Anda inginkan. Dengan kata lain, Anda akan menyalahkan situasi ekonomi yang jelek, kenaikan harga BBM, kurangnya pendidikan Anda, system yang tidak baik dan masih banyak lagi yang dapat Anda salahkan karena event inilah yang menyebabkan kegagalan Anda. Dengan berpikir seperti ini, Anda tidak sepenuhnya salah, memang inilah kenyataan hidup ini, dan dunia ini tidak sempurna. Namun dengan memiliki sikap yang seperti ini, akankah Anda akan mengambil tindakan untuk berubah ? Akankah event tersebut dapat berubah? Menurut Anda, apakah lebih mudah merubah event atau merubah response Anda ? Event adalah kejadian yang terjadi dan seringkali tidak dapat diubah. Yang menentukan keberhasilan seseorang bukan event-nya tetapi response terhadap event tersebut.
Anda dapat mengubah response terhadap event-nya sampai Anda mendapatkan hasil yang Anda inginkan. Inilah sikap yang dianut oleh seorang juara sejati.
Dalam persamaan matematis yang sederhana di atas, jika pengaruh E (Event) > R (Response) yang Anda ambil, Outcome-nya (O) akan lebih depengaruhi oleh Event (E). Namun, jika pengaruh E (Event) < R (Response), Outcome-nya (O) akan lebih dipengaruhi oleh Response Anda. Kesimpulannya Response Andalah yang mempengaruhi hasil akhir dari kehidupan Anda. Karena akan lebih mudah dan masuk akal untuk mengubah Response Anda dibandingkan Event yang terjadi. Jika Anda tidak suka dengan hasil yang Anda peroleh, ubahlah Response Anda!


Progress... Progress...
Seorang juara sangat menyadari bahwa ia tidak boleh terlena dengan kesuksesan yang sementara. Jawablah pertanyaan saya, berapa kali dalam seumur hidup Anda menggosok gigi Anda? Saya yakin, puluhan ribu kali. Apa yang terjadi jika Anda berpikir, karena telah melakukannya setiap hari, Anda ingin berhenti melakukannya selama satu bulan ke depan? Saya yakin Anda mengerti maksud saya. Hal yang sama berlaku untuk motivasi diri; Anda tidak bisa hanya mengikuti beberapa seminar atau mendengarkan beberapa kaset motivasi dan tidak merasa butuh akan motivasi. Banyak orang dapat memulai sesuatu hal, namun begitu mudah berhenti ketika masalah datang. Sebelum Anda mengubah Action itu menjadi Habit (kebiasaan), sukses Anda tidak akan lama. Inilah rahasia yang paling utama dan jitu jika Anda ingin meraih sukses yang berkesinambungan.
Summary
Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan waktu, usaha, kesabaran dan daya tahan yang tinggi. Ingatlah bahwa dalam mengejar kesuksesan, Anda akan bertemu dengan rintangan, tantangan dan tembok yang tebal. Pada suatu saat Anda akan merasa bahwa Anda tidak mampu lagi untuk berkembang dan disaat inilah yang membedakan seorang juara dari rata-rata. Kebanyakan orang berhenti mencoba dan mengubur mimpi mereka ketika mereka merasa menghadapi tembok yang tebal, namun juara sejati menemukan bahwa dengan sikap yang pantang menyerah mereka dapat bertumbuh terus pada level yang tidak pernah terbayangkan. Jika Anda mengaplikasikan konsep-konsep sederhana yang dipaparkan di atas, Anda telah berjalan dalam arah yang benar dalam meraih kesuksesan Anda. Success will be Yours! ( sebagian tulisan disarikan dari tulisan Dharmadi Dharmawangsa Fight Like Tiger Win Like a Champion)

BAYAR HARGA KESUKSESAN ANDA
Segala sesuatu yang Anda kejar selalu menuntut bayaran. Hal yang paling umum yang diperlukan saat mengejar cita-cita ialah mengganggu zona nyaman. Zona nyaman Anda akan terusik atau bahkan harus Anda tinggalkan terlebih dahulu. Saat Anda ingin sukses di karir Anda, Anda harus meninggalkan zona nyaman Anda untuk bekerja dengan santai. Anda harus mau berkorban memberikan lebih dari yang diminta oleh bos atau atasan Anda. Anda harus meninggalkan ngobrol yang banyak disela kerja Anda untuk memanfaatkan waktu seoptimal mungkin. Mungkin Anda perlu pulang kerja sedikit terlambat dari jadwal yang telah ditentukan. Jika Anda menginginkan sesuatu tanpa suatu kerja keras, tanpa suatu pengorbanan, tanpa melalui kesulitan, tanpa melalui pengambilan resiko, dan sebagainya, itu seperti mimpi disiang bolong yang tidak ada artinya. Pengejaran selalu diiringai keringat yang membasahi tubuh Anda. Hal inilah yang sering menyebabkan orang enggan meraih prestasi tinggi. Bukan prestasi tinggi yang dia enggani, tetapi mereka enggan untuk meninggalkan zona nyaman mereka. Banyak yang sering berdalih kalau mereka sudah puas dengan kehidupan mereka. Yah, mungkin saja banyak yang sudah puas dengan kehidupan diri sendiri, namun mereka melupakan bahwa yang perlu diperjuangkan bukan hanya kehidupan diri mereka sendiri saja. Sukses adalah hak saya hak Anda dan Hak Anda semua

Aris Ahmad Jaya
Master Sugesti Indonesia PT ABCO Sugesti Motivatindo
Trainer Nasional Sugesti Power Indonesia Hp 0818101446

apa cita2 mu kawan

Apa cita-citamu, Kawan? Sep 5, '09 1:09 PM
untuk

“Sebenarnya... apa sih cita-citamu?”

Pernahkah Anda diberikan pertanyaan seperti itu dengan nada serius seraya orang yang bertanya itu menatap sungguh-sungguh pada diri Anda?

Well, pertanyaannya memang kedengarannya sepele namun percayalah... ternyata jawabannya gak sesepele itu mencarinya. Paling tidak itu yang saya amati dari perubahan raut wajah beberapa orang yang saya coba tanya demikian dalam beberapa kesempatan training pengembangan diri.

Ternyata... banyak juga yang secara sadar atau tidak sadar telah “melupakan” kelak dirinya akan menjadi apa, atau paling tidak kemana dirinya akan menuju. Bagi mahasiswa tingkat 1 dan 2 mungkin pertanyaan seperti ini akan lebih sering dijawab seadanya:
“Ahhh... masih lama ini kuliah... nanti saja mikirnya, lha wong sekarang saja sudah pusing dengan kuliah dan tugas...”

Namun pada kenyataannya... seiring dengan berjalannya waktu, mereka akan semakin sulit untuk menjawab pertanyaan “sederhana” itu. Mengapa? Karena semakin berlalunya waktu... akan semakin banyak yang harus dipikirkan dan dijawab. Tidak percaya? Silakan saja tanya seorang anak TK tentang cita-citanya... maka biasanya mereka akan menjawbab lantang:
“Jadi tentala... jadi doktel...” dan sebagainya. Itu karena mereka belum memiliki banyak hal untuk dipikirkan! Meski pada kenyataannya pula, sebagian dari mereka akan melupakan cita-cita masa kecilnya itu... dan kemudian menjadi orang yang kebingungan untuk menjawab pertanyaan sederhana:

“Apa cita-citamu ?...”

Dan pertanyaan itu akan semakin sensitif jika diajukan kepada para wisudawan di hari wisudanya... terlebih lagi jika yang bertanya adalah orang-orang dekatnya sembari ibu dan bapaknya memperhatikan jawaban apa yang dikeluarkannya. Gak percaya juga? Silakan dicoba bertanya di kesempatan wisuda... (tapi resiko tanggung sendiri hehehe).
Nah, jika demikian... lalu apa yang bisa kita lakukan agar dapat menjawab pertanyaan itu bilamana waktunya ditanyakan datang?

Tak lain dan tak bukan... ya tentu menyiapkan jawaban! Hehehe... tapi bukan jawaban ngibul atau sekedar jawaban-jawaban diplomatis yang tak jelas jua ujungnya. Namun jawaban yang kita persiapkan jauh-jauh hari berdasarkan pengalaman dan pencapaian kita masing-masing.
Jawaban seorang mahasiswa tingkat 1 dibandingkan mahasiswa tingkat 4 sudah pasti akan berbeda, jauh lebih spesifik dan berbobot jawaban mahasiswa yang tingkat 4. Mengapa? Karena yang tingkat 4 sudah melalui tempaan waktu dan ruang untuk membentuk karakternya. Meski terkadang hal itu bisa saja tidak berlaku...

So... bagi temen-temen yang masih berada di tingkat 1, 2, dan 3 kuliahnya... saya sungguh menyarankan gunakan waktu yang ada dengan seoptimal mungkin. Bukalah wawasan sesuai dengan minat anda dan aktualisasikan diri dalam aktivitas organisasi yang juga sesuai dengan minat anda. Karena kelak... ketika Anda berada di tingkat akhir kuliah... Anda akan menyadari apakah waktu yang telah berlalu benar-benar termanfaatkan dengan baik atau tidak... dan saat itu... sungguh penyesalan tiada guna... benar-benar tiada guna... sudah terbukti... dan semoga anda tidak menjadi bukti orang-orang yang menyesal itu!!!

Where to start... sederhana... salah satu caranya. Tuliskan kalimat pertanyaan:

“Apa sih cita-citamu?”

Dengan huruf besar dan mencolok di dinding kamar Anda, di tempat yang Anda akan sering melihatnya... tempelkan foto ibu dan ayah anda di samping kiri dan kanan tulisan itu... dan usahakan setiap hari minimal 3 menit saja Anda menatap foto kedua orang tua Anda itu sambil membayangkan keduanya bertanya pada Anda...

“Anakku... apa cita-citamu?”

Lalu jawablah dalam hati Anda apa yang ingin Anda raih... Tuliskan dalam catatan Anda, dan azzamkan bahwa itu adalah bagian dari jawaban besar untuk pertanyaan di awal tulisan ini dan wujudkan!! Sehingga ketika orang-orang bertanya padamu di wisuda nanti tentang cita-citamu... Lantang suaramu menjawabnya penuh keyakinan sehingga terpancarlah kebanggaan wajah mulia kedua orang tuamu mendengarnya darimu...

Lalu apa cita-citaku, jika engkau bertanya... Insya Allah aku masih menyiapkan jawabannya... (hehehe)...http://danangap7.multiply.com/journal/item/63

kisah inspiratif

Masih teringat jelas bagaimana aku menuliskan kalimat-kalimat itu pada dua lembar kertas buram setelah tiba di kamar asrama Tingkat Persiapan Bersama di IPB sore itu. Baru saja DKM Al Hurriyah usai menyelenggarakan acara Achievement Motivation Trainer (AMT) dengan menghadirkan seorang pembicara yang sangat luar biasa, Ustadz Aris Ahmad Jaya. Sosok yang di kemudian hari banyak menginspirasiku mencapai hal-hal menakjubkan yang semula hanya terlintas di mimpi belaka.

Untuk kesekian kalinya aku dibuat begitu takjub dengan penampilan dan materi motivasi yang diberikannya.

“Banyak orang yang memiliki mimpi, namun mimpinya itu akhirnya tetap menjadi impian dan khayalan belaka. Alasannya adalah karena mereka menuliskan mimpi-mimpi mereka di dalam ingatan saja. Padahal ingatan manusia itu terbatas. Akibatnya kebanyakan dari mereka itu lupa dengan mimpinya. Dan ketika ingat kembali, waktu mereka telah habis. Dan hanya penyesalan yang dirasa.”

Demikian kurang lebih kata-kata yang beliau sampaikan sebagai pembuka materi beriringan dengan tampilan slide di layar dan backsound yang sangat menawan. Kemudian dengan setengah menghentak beliau berteriak!

“Ubah! Ubah cara pandang anda! Ubah bagaimana anda menuliskan mimpi-mimpi anda. Jangan tulis dalam ingatan anda yang terbatas, karena hal itu ibarat anda menulis di atas pasir. Ketika angin bertiup, hilanglah tulisan itu. Tuliskan secara nyata. Di atas kertas. Tuliskan mimpi-mimpi anda di atasnya. Tempatkan dimana anda akan sering melihatnya. Jika anda ragu... tulis saja 100 target yang ingin anda capai selama di IPB!”

Alunan backsound dari speaker yang memainkan musik instrumental gubahan komponis terkenal Jepang, Kitaro berjudul Koi itu seolah turut menyihir kata-kata yang beliau ucapkan hingga mampu merasuk ke dalam dada setiap peserta yang hadir. Masing-masing peserta seolah tersihir oleh suasana. Semuanya khusyuk mendengarkan kata demi kata dari Sang Trainer, termasuk diriku yang dengan serius mencatat kata-kata tersebut dalam buku catatan.

“...dan nanti anda akan lihat. Bagaimana luar biasanya Allah mewujudkan setiap mimpi-mimpi itu, jauh lebih luar biasa daripada yang bisa anda bayangkan... tuliskan segera, dan suatu hari yang akan anda lihat dari tulisan anda itu hanyalah coretan-coretan. Coretan karena anda telah mencapainya...”

Dan itulah yang aku lakukan. Di atas dua lembar kertas buram itulah aku menuliskannya. 100 target. Target-target sederhana hingga impian-impianku, tanpa banyak berpikir rumit, aku benar-benar menuliskan apa yang terlintas di pikiranku saat itu, seperti yang Ustadz Aris katakan waktu itu. Dan jadilah, 100 target itu. Aku tempel di pintu lemari bajuku hingga setiap saat aku bisa melihatnya. Ada kepuasan tersendiri ketika melihatnya. Namun tak sedikit juga yang berkomentar setiap kali melihat target-target yang tertulis di sana.

Buat apa Nang kamu nulis repot-repot begitu”. “Sombong banget sih lo...” atau bahkan dengan nada meremehkan “Udah Nang, ini mah bukan lagi zamannya untuk bermimpi. Realistis sedikitlah

Setelah begitu banyak komentar, akhirnya aku melepas dua lembar kertas itu dan memindahkannya di atas tempat tidurku hingga setiap akan tidur atau bangun pagi aku bisa melihatnya. Setidaknya komentar-komentar itu tak lagi terdengar setelah itu.

Aku baru benar-benar menyadari bahwa dua lembar kertas itu kini sudah begitu usangnya... usang oleh berbagai macam coretan-coretan di atasnya, dan usang oleh keringat di tanganku setiap kali memegangnya. Tapi yang pasti... kini setiap aku melihatnya kembali yang bisa aku katakan adalah: “Subhanallah...Luar biasa...”

Apa yang aku tuliskan di atas dua lembar kertas itu, yang dahulu begitu banyak orang yang mencemooh dan meremehkannya... kini... satu persatu tanpa aku sadari benar-benar terwujud. Dan benar... seberapapun luar biasanya rencana dan kalimat yang kutuliskan di atasnya... rencana Allah jauh lebih luar biasa, persis seperti yang dikatakan Ustadz Aris waktu itu.

Mahasiswa Berprestasi.. Meski awalnya hanya aku tuliskan setelah mendengar cerita Mas Anuraga Jayanegara, dan terinspirasi dari majalah-majalah mahasiswa.Ternyata... tak aku sangka aku akan bisa mencapainya, bahkan hingga tingkat nasional dan menjadi yang terbaik dari yang terbaik. Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang begitu bergengsi dan MTQ Mahasiswa Nasional... tak aku sangka aku bisa ke sana dengan cara-cara luar biasa dan tak terkira, padahal mulanya semua itu terinspirasi dari penuturan penuturan kakak tingkat atau teman-teman di kampus.

Setiap kali mengingat semua itu, sepenggal lirik Nasyid dari Justice Voice yang terinspirasi dari surat Ar Rahman terdengar begitu nyaring di kepalaku ”...Nikmat yang manakah lagi yang akan kau dustai, setelah begitu banyak nikmat yang Ia beri...

Dan kini ketika menatap dua lembar kertas usang yang hampir tercerai berai itu... delapanpuluhtiga. Ya... target nomor 83 bertuliskan “Aku ingin melanjutkan sekolah keluar negeri setelah tamat IPB!”

Tapi tahukah apa yang terjadi?...semuanya seolah terulang kembali... seberapapun luar biasanya rencana yang kita buat... rencana Allah jauh lebih luar biasa...

***

Burung besi kebanggaan bangsa itu akhirnya mendarat di Narita International Airport. Sambil menunggu pilot selesai memarkirkan Sang Garuda, negeri para Samurai dulu itu terlihat begitu dingin dari jendela pesawat yang basah oleh air hujan. Mungkin musim gugur telah hadir di bulan ini seperti yang aku baca di internet sebelumnya.

Dikejauhan perlahan tampak tulisan berwarna merah menyala. Yokoso Japan. Yang di kemudian hari aku ketahui artinya sebagai: “Selamat Datang di Jepang”. Kututup buku catatan dan dua lembar kertas usang bertuliskan 100 targetku dengan coretan-coretannya itu... air mata ini menetes dengan perihnya dan panasnya mata. “Nikmat yang manakah lagi yang akan kau dustasi?” Nang... hanya tarikan nafas panjang yang bisa aku lakukan...

Seolah suara merdu Celine Dion dalam video motivasi tentang para peserta paralympic, olimpiade bagi orang-orang yang cacat namun mampu mengukir sejarah itu, yang diputar Ustadz Aris 2 tahun lalu itu terdengar kembali... Realize the Power of The Dreams... ternyata Allah membukakan jalan bagiku ke Jepang... sebelum tamat dari IPB...

Dan dimulailah jejak-jejak ini... dibuat....

Pembuat Jejak. http://danangap7.multiply.com/journal/item/7

imam al ghazali

Untung Ada al-Ghazali

29 Des

Para pencari ilmu akan kenal dengan Imam al-Ghazali, sang Hujjatul Islam. Karya-karya al-Ghazali begitu bermanfaat buat orang banyak. Tidak terhitung para ulama dan akademisi yang mendalami karya-karyanya. Orang yang mengaku cinta ilmu, namun ia tidak pernah membaca apalagi mendengar nama kitab Ihya Ulumuddin, karya fenomenalnya, maka pengakuannya tertolak dan keilmuannya perlu diragukan. Kitab Ihya memang tidak pantas dilewatkan oleh para pencari ilmu. Meskipun al-Hafizh al-Iraqi melakukan ta‘liq terhadap hadits-hadits yang ada dalam Ihya dan ditemukan ada yang bermasalah, namun hal itu tidak mengurangi ketinggian karya al-Ghazali ini. Betapa banyak para ulama besar yang di dalam karya-karyanya masih memuat hadits-hadits bermasalah. Sebut saja, misalnya, Ibnu al-Jawzi al-Baghdadi, alim besar bermazhab Hanbali yang memiliki banyak karya penting dalam khazanah keilmuan Islam, masih memuat hadits-hadits yang tidak ditemukan dasarnya, dalam karyanya Bustan al-Wa’izhin.

Di antara karya al-Ghazali yang layak dibaca adalah kitab al-Arbain fi Ushuluddin. Kitab ini dibagi dalam empat kategori. Kategori pertama membahas pokok-pokok akidah. Kategori kedua membahas amalan-amalan lahiriah dan peribadatan. Kategori ketiga membahas penyucian hati dari akhlak-akhlak tercela dan cara menyucikannya. Kategori keempat membahas cara menghiasi diri dengan akhlak-akhlak mulia. Inilah kitab yang diwasiatkan para ulama salaf untuk dibaca dan dipesankan para ulama khalaf untuk dipelajari.

Saya tersenyum ketika membaca pembahasan tentang kelompok orang-orang yang melakukan riya dalam kitab itu. Saya tersenyum karena saya termasuk di dalamnya dan kena smash dari al-Ghazali. Dan, saya tidak tahu apakah orang lain akan tersenyum juga ketika membacanya.

Nah, kali ini saya akan posting tulisan al-Ghazali yang ada dalam kitab itu. Insya Allah, terjemahan saya tidak begitu meleset dari bahasa aslinya. Saya berharap Anda tidak tersenyum ketika membacanya, apalagi merasa kena smash dari al-Ghazali.

Menurut al-Ghazali, hakikat riya adalah mencari ‘posisi’ dalam hati manusia melalui amalan ibadah dan amalan kebajikan (thalab al-manzilah fi qulub al-nas bil ibadat wa a‘mal al-khayr).

Lalu al-Ghazali membagi pelaku riya menjadi 6 kelompok, dilihat dari beberapa segi.

Pertama, riya dari segi fisik (ar-riya’ min jihat al-badan), tandanya yaitu menampakkan wajah pucat agar disangka sedang berpuasa, atau menunjukkan kesedihan agar disangka peduli dengan urusan agama, atau menampakkan rambut yang kusut agar disangka tenggelam dengan urusan agama dan tidak memikirkan dirinya sendiri, atau menampakkan mulut yang bau agar disangka sedang berpuasa, atau merendahkan suara agar disangka sedang serius ber-mujahadah.

Kedua, riya dari segi gaya (ar-riya’ bil hay’ah), tandanya yaitu seperti memendekkan kumis, menundukkan kepala ketika berjalan, menampakkan ketenangan ketika berjalan, meninggalkan bekas sujud di wajah (maksudnya: tanda hitam di jidat), memejamkan mata agar disangka sedang terkena tarikan ruhani (al-wajd) dan penampakan ruhani (mukasyafah) atau sedang tenggelam memikirkan sesuatu persoalan (gha’ish fil fikr).

Ketiga, riya dari segi pakaian (ar-riya’ fi al-tsiyab), tandanya yaitu seperti memakai pakaian ala sufi, pakaian kasar, memendekkan pakaian sampai setengah betis, membiarkan pakaian terlihat compang-camping dan kumal, semuanya itu agar disangka ia tidak punya waktu untuk mengurusi yang demikian. Tanda lainnya shalat di atas sajadah agar disangka seorang sufi, padahal ia tidak tahu siapa hakikat sufi yang sebenarnya. Tanda lainnya adalah memakai jubah, seledang, dan melebarkan lengan baju, agar disangka ia orang alim. Tanda lainnya adalah memakai kaos tangan/kaki agar disangka ia orang yang hidup sederhana karena begitu hati-hatinya dengan debu jalanan.

Keempat, riya dari segi perkataan (ar-riya’ bil qawl), tandanya yaitu seperti seorang pemberi nasihat dan peringatan yang membagus-baguskan perkataannya dan mengungkapkannya dengan kalimat puitis, atau berbicara dengan ungkapan-ungkapan hikmah dan ucapan para salaf sambil melembutkan suara dan menampakkan kepiluan, padahal batinnya kosong dari ketulusan dan keikhlasan, namun ia melakukan semua itu agar disangka begitu. Orang seperti ini juga menampakkan kesedihan di tengah orang banyak, namun ketika sendiri ia bermaksiat kepada Allah. Tanda lainnya seperti orang yang mengklaim hapal hadits dan bertemu dengan banyak guru, dan ia dengan mudah mengatakan bahwa hadits ini shahih, hadits itu cacat, agar ia disangka pakar dalam soal ilmu hadits. Tanda lainnya adalah seperti orang yang menggerak-gerakan bibir dengan zikir dan melakukan amar makruf nahi munkar di tengah masyarakat, padahal hatinya tidak merasa sakit ketika melakukan maksiat. Tanda lainnya adalah seperti orang yang menampakkan rasa marah dengan kemaksiatan yang terjadi, namun ketika ia melakukan maksiat, hatinya tidak merasakan pedih.

Kelima, riya dari segi perbuatan (ar-riya’ bil amal), tandanya yaitu seperti melamakan berdiri ketika shalat, membagus-baguskan ruku‘ dan sujud, menundukkan kepala, tidak banyak bergerak, gemar bersedekah, berpuasa, berhaji, pelan dalam berjalan, mengendurkan kelopak mata, padahal Allah swt tahu seandainya ia dalam kesendirian, ia tidak akan melakukan semua itu. Bahkan, ia akan malas-malasan ketika shalat, cepat-cepat ketika berjalan, namun ketika muncul orang lain, ia kembali bersikap tenang, agar disangka khusyu‘.

Keenam, riya dari segi memperbanyak murid dan sahabat dan memperbanyak menyebut nama para guru (ar-riya’ bi katsrat al-talamidzat wal ashhab wa katsrat dzikr al-syuyukh), agar disangka ia banyak bertemu dengan para guru, atau seperti orang yang senang didatangi para ulama dan penguasa, agar disangka sebagai orang yang diminta keberkahannya.

Semua tanda yang disebutkan di atas adalah yang menyangkut urusan agama. Hukum semuanya adalah haram, bahkan termasuk dosa besar. Namun, jika mencari ‘posisi’ di hati orang lain dengan perbuatan-perbuatan yang tidak termasuk ibadat dan amalan-amalan agama, maka hal itu tidaklah haram, sepanjang di dalamnya tidak ada talbis (campur aduk), sebagaimana telah aku nyatakan dalam pembahasan tentang ‘Mencari Kedudukan’ (thalab al-jah). Para ahli dunia mencari kedudukan dengan memperbanyak harta dan anak, membaguskan pakaian kebanggaan, menghapal syair, ilmu kedokteran, ilmu hisab, ilmu nahwu dan bahasa, dan lain sebagainya. Yang demikian itu tidaklah haram sepanjang tidak berhenti (dimaksudkan) untuk menyakiti orang lain, menunjukkan kesombongan, dan menunjukkan akhlak tercela lainnya.

Itulah kata al-Ghazali. Saya tidak tahu apakah Anda ikut tersenyum atau malah tersindir ketika membacanya. Namun, janganlah kesal dengan apa yang dikatakan al-Ghazali. Menolak nasihat yang baik adalah tanda hati yang kusam. Lebih baik tersenyumlah, karena apa yang dikatakan al-Ghazali adalah obat bagi sakitnya hati kita dan air dingin bagi gersangnya kalbu kita.

Selain tersenyum, kita patut berterimakasih dengan al-Ghazali, karena kita beruntung masih diingatkan.

Ingatkanlah orang lain, karena pengingatan itu bermanfaat buat orang-orang beriman. (al-Quran, surat adz-Dzariyat/51:55) http://bangaziem.wordpress.com/category/akhlak/

Shalawat Penyembuh (Shalawat Thibbiyyah)

5 Mar

Syaikh Wahbah az-Zuhayli, seorang ulama kharismatik dan pakar tafsir abad ini, pernah ditanya, ‘Apakah membaca shalawat dapat membantu penyembuhan dengan izin Allah?’

Beliau menjawab, ‘Ya, bisa. Yaitu dengan membaca:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ اْلأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ اْلأَبْصَارِ وَالْبَصَائِرِ وَضِيَائِهَا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.

(Allahumma sholli ala sayyidina Muhammadin, thibbil qulubi wa dawa’iha, wa afiyatil abdani wa syifa’iha, wa nuril abshori wal basho’iri wa dhiya’iha, wa ala alihi wa shohbihi wa sallim – Ya Allah, sampaikan shalawat kepada junjungan kami Muhammad, sang penyembuh dan obat hati, sang penyehat dan penawar badan, sang penerang dan cahaya mata dan hati, dan juga shalawat dan salam kepada para keluarganya dan para sahabatnya).

Caranya adalah, sebagaimana yang diajarkan Syaikh Hasyim al-Khatib kepadaku, yaitu: engkau letakkan tanganmu pada pelipis kanan, lalu bacalah shalawat tersebut dengan hati khusyu’ sebanyak 10 kali. Dengan izin Allah, shalawat itu menyempurnakan penyembuhan’.

Kata Syaikh Wahbah, ‘Shalawat itu manjur. Saya sering melakukannya, dan saya tidak membutuhkan obat lain’.

Demikian yang difatwakan Syaikh Wahbah az-Zuhayli dalam kitabnya Fatawa al-Ashr (Fatwa-fatwa Kontemporer), terbitan Dar el-Khayr, Damaskus, 2005, hlm. 71. http://bangaziem.wordpress.com/category/doazikir/

Dahsyatnya Doa Nabi Yunus

Dahsyatnya Doa Nabi Yunus

25 Mar

Nabi Yunus alayhissalam diutus oleh Allah swt. kepada masyarakat Naynawa, yang terkenal dengan kekafirannya. Nampaknya, Nabi Yunus kurang sabar dengan perlakuan kaumnya. Dalam keadaan kesal, ia pergi meninggalkan kaumnya menuju tepi laut. Kemudian ia menumpang kapal yang akan berlayar. Di tengah lautan, kapal diterpa badai dan angin kencang. Untuk menghindari kapal karam, muatan kapal harus dikurangi. Semua penumpang kapal sepakat untuk melakukan undian. Siapa yang namanya keluar, maka dialah yang harus dilemparkan ke lautan. Ternyata, yang keluar adalah nama Nabi Yunus. Akhirnya, Nabi Yunus menceburkan dirinya ke lautan, dan ia ditelan ikan besar. Al-Quran menyebut ikan itu dengan Hut atau Nun. Namun, Allah swt. mewahyukan ikan itu untuk tidak memakan tubuh Nabi Yunus.

Ada yang mengatakan Yunus a.s. tinggal di dalam perut ikan selama 3 hari, 7 hari, bahkan 40 hari. Selama itu ia berdoa kepada Allah swt., ‘Allahumma, la ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin – ya Allah, tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sungguh aku ini termasuk orang-orang yang zalim’.

Doa Yunus menembus Arsy, sampai-sampai para malaikat berkata, ‘Ya Rabb, sepertinya ini adalah suara orang lemah yang sudah dikenali, yang datang dari negeri yang jauh dan asing’. Allah bertanya, ‘Tahukan kalian, suara siapakah itu?’ Malaikat menjawab, ‘Suara siapakah itu?’ Allah berkata, ‘Itu adalah suara Yunus, hamba-Ku’. Malaikat berkata, ‘Yunus yang amalnya senantiasa naik ke langit dan doanya dikabulkan? Ya Rabb, tidakkah Engkau menaruh belas-kasih padanya lantaran dia senantiasa memuji-Mu di saat senang, dengan begitu Engkau selamatkan ia di saat terjepit seperti ini?’ Allah menjawab, ‘Ya, tentu saja’. Maka, Allah memerintahkan kepada ikan hut untuk melemparkan Yunus ke daerah tandus.

Yunus terdampar di sebuah pulau yang tandus, dalam keadaan lemah. Lalu, Allah mengembalikan kekuatannya dengan menumbuhkan pohon labu di dekatnya. Bukan hanya itu, Allah mengembalikan seribu umatnya dalam keadaan beriman, dan Allah berikan kemakmuran hidup kepada mereka. (Q.s. as-Shaffat/37: 145-148)

Doa Nabi Yunus adalah salah satu doa mustajab. Kita dianjurkan untuk sering membacanya, lebih-lebih di saat kita mengalami kesulitan. Saya punya cerita menarik tentang hal ini.

Siang itu, 8 Dzulhijjah, para jamaah haji yang berada di Mekkah mulai bergerak menuju Arafah. Meskipun wuquf baru dilaksanakan keesokan harinya, namun jamaah haji sudah diberangkatkan satu hari sebelumnya. Jarak antara Mekkah dan Arafah tidaklah jauh. Paling-paling 7 km, yang dapat ditempuh dalam waktu tidak berapa lama. Namun, kemacetan yang terjadi di sepanjang jalan dapat menyebabkan perjalanan menuju Arafah tidak secepat yang kita duga. Ditambah lagi, dengan kemampuan sopir yang tidak menguasai medan. Bahkan, ada kejadian bus baru tiba keesokan harinya. Pemerintah Arab Saudi tidak ingin mengambil risiko besar, karena wuquf adalah rukun haji yang paling penting. Jamaah haji yang tidak wuquf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, maka hajinya tidak sah. Oleh karena itu, jamaah haji diberangkatkan satu hari sebelum prosesi wuquf, agar pada saat wuquf, mereka benar-benar sudah berada di bumi Arafah.

Saat itu, saya dan 80 orang jamaah haji berada di dalam bus yang diberangkatkan menuju Arafah. Saya duduk di bangku paling depan, sambil memandu para jamaah haji. Suara talbiyah bergema sepanjang jalan menuju Arafah. Berulang kali, bus yang kami tumpangi berputar-putar di jalan yang sama. Saya ikut memberi panduan kepada sopir untuk mengambil rute yang seharusnya. Buat saya, sopir tidak kenal rute-jalan itu masalah biasa. Saya sering mengalaminya di kala musim haji. Maklum, mereka bukan penduduk asli Saudi Arabia. Mereka biasanya datang dari Mesir, Palestina, Syiria, dan Turki. Bahkan, dari identitas mereka yang saya baca, mereka baru menginjakkan kakinya di Mekkah beberapa hari yang lalu. Jadi, wajar saja kalau mereka sering kesasar. Untuk itu, biasanya sopir ditemani oleh satu orang dari maktab, yang ikut memandu perjalanan.

Bus yang kami tumpangi makin jauh dari arah Arafah. Jamaah mulai tahu bahwa sopir sudah salah jalan. Mereka mulai gelisah. Saya berusaha menenangkan mereka. Saya sadarkan mereka bahwa mereka sedang berihram. Saya ingatkan mereka jangan sampai keluar dari mulut mereka kalimat-kalimat yang tidak sepantasnya, karena itu akan merusak ihram mereka. Saya katakan bahwa ini adalah ujian untuk menguji kesabaran kita dalam menjalankan perintah Allah swt. Saya mengajak semua jamaah untuk membaca istighfar. Sepanjang jalan, saya selingi ucapan talbiyah dengan istighfar. Saya pun teringat dengan doa Nabi Yunus ketika berada di perut ikan Nun, ‘La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazzhalimin’. Saya juga meminta jamaah untuk membaca doa itu. Doa itu pun kami baca berulang-ulang. Suasana di dalam bus menjadi syahdu. Suara talbiyah, istighfar, dan doa Nabi Yunus terdengar tulus keluar dari mulut-muluh jamaah. Mereka begitu khusyu’. Sepertinya semua jamaah tidak mampu menahan tetesan air mata. Terdengar suara isak-tangis kecil.

Alhamdulillah, doa kami menembus Arsy! Allah swt. menghilangkan kegelisahan kami. Bus kami mulai berada di jalur yang benar menuju Arafah.

Kami pun menjadi lega, manakala bus kami sudah memasuki kawasan Arafah yang dipenuhi dengan kemah-kemah.

La ilaha illa anta. Subhanaka, inni kuntu minazzhalimin… Tidak ada tuhan selain-Mu. Maha Suci Engkau. Sungguh, aku ini sudah berlaku zalim…http://bangaziem.wordpress.com/category/doazikir/


Jangan Kuatirkan Rizkimu

Jangan Kuatirkan Rizkimu

4 Nov

Menurut riset, sebagian besar waktu manusia tersita dengan persoalan harta. Sejak bangun tidur sampai menjelang tidur, manusia selalu mempersoalkan harta. Bahkan, mimpinya pun kerap dihiasi persoalan harta. Tak heran, hatinya gelisah manakala ia tidak berharta dan berlaku angkuh manakala ia berpunya. Padahal, kaya belum tentu mulia dan miskin belum tentu terhina, sebagaimana yang pernah saya tulis sebelumnya.

Saya hanya ingin berkisah kepada Anda.

Abu Manshur as-Samarqandi berkata, ‘Imam yang zuhud, Abu Abdullah, ingin meyakinkan dirinya tentang sebab-sebab mendapat rizki. Maka, ia pun mendaki gunung dan masuk ke sebuah gua. Ia bergumam sendiri, ‘Wahai Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku, bagaimana Engkau memberikan rizki kepadaku’. Tiba-tiba hujan lebat mengguyur dan menyebabkan jalan-jalan di gunung tidak terlihat. Namun, orang-orang lain yang ada di sekitar gunung itu pun menemukan gua tersebut. Mereka masuk ke gua itu dan melihat Abu Abdullah sedang meringkuk di dalamnya.

Mereka mengajaknya berbicara, namun ia tidak menyahut sepatah kata pun, sepertinya ia tidak menghiraukan pertanyaan mereka. Mereka berkata, ‘Mungkin orang ini kedinginan, sehingga ia tidak bisa berbicara’. Kemudian, mereka menyalakan api di mulut gua hingga hawa panasnya merasuk ke dalam gua. Mereka mengajak Abu Abdullah berbicara, namun tetap saja ia diam seribu bahasa. Mereka berkata lagi, ‘Mungkin orang ini telah lama tidak makan apapun. Karena itu, ia butuh makanan ringan yang panas, sehingga pencernaannya kembali normal’.

Lalu mereka memasakkan sesuatu untuk Abu Abdullah dan menyuguhkan makanan itu kepadanya. Namun, ia tetap tidak bergeming. Mereka berkata lagi, ‘Mungkin gigi-giginya telah rapat’. Lalu, dua orang dari mereka berdiri dan mengambil dua buah pisau untuk membuka mulutnya dan memasukkan makanan ke dalamnya.

Tiba-tiba, Abu Abdullah tertawa. Mereka pun heran dan berkata, ‘Kamu gila ya?’. Ia menjawab, ‘Tidak, saya bukan orang gila. Hanya saja, saya sedang membuktikan bahwa Tuhanku akan memberikan rizki kepadaku, ternyata benar. Tuhan telah memberikan rizki kepadaku dan akan memberikan rizki kepada semua hamba-Nya, di manapun mereka berada’.

Hatim al-Asham rahimahullah pernah ditanya, ‘Apa yang membuatmu kukuh dengan tawakal?’. Ia menjawab, ‘Ada empat hal yang membuatku selalu tawakal. Pertama, saya mengetahui bahwa rizkiku tidak akan dimakan orang lain, karena itu jiwaku tenang. Kedua, saya mengetahui bahwa pekerjaanku tidak akan dapat dilakukan oleh orang lain, karena itu saya sibuk dengan pekerjaanku. Ketiga, saya mengetahui bahwa kematian datang secara tiba-tiba, karena itu saya harus menyiapkan bekalnya. Keempat, saya mengetahui bahwa saya tidak akan luput dari pengawasan Allah di mana pun saya berada, karena itu saya merasa malu kepada-Nya’.

Ibnu Athaillah as-Sukandari dalam al-Hikam berkata, ‘Salah satu tanda akan suksesnya seseorang dalam akhir perjuangannya adalah menyerah pada Allah sejak awal perjuangannya’.

Anda masih tidak percaya bahwa Allah adalah ar-Razaq, Sang Pemberi Rizki? Lihatlah bagian atas uang dollar. Di situ tertulis, ‘In God We Trust’, yang artinya ‘Hanya Kepada Tuhan Kita Percaya’. Jadi, buat pemburu dollar (harta), percayalah bahwa Allah yang mengatur rizki. Biarlah Allah yang mengatur hidup kita. Jangan kita mengatur Diri-Nya.


Kita Bersama Orang yang Kita Idolakan

2 Jul

Rasulullah saw. memiliki seorang mawla yang bernama Tsawban. Mawla artinya budak yang telah dibebaskan. Tsawban begitu mencintai Rasulullah, sampai-sampai ia tidak bisa menahan gejolak rindunya.

Setelah sekian lama berpisah dengan Rasulullah, Tsawban mendatangi Rasulullah. Kini ia berubah: wajahnya pucat, murung, dan badannya kurus.

Melihat penampilan Tsawban yang berubah drastis, Rasulullah menanyakan apa gerangan yang terjadi dengan dirinya.

Masya Allah, dengarlah jawaban Tsawban.

Kata Tsawban, ‘Aku tidak sakit, wahai Rasulullah. Hanya saja, jika aku tidak melihat wajahmu beberapa saat saja, maka aku begitu merasa kesepian dan rindu ingin segera berjumpa denganmu. Lalu, aku berpikir di akhirat nanti aku tidak akan mungkin lagi melihatmu, karena kalaupun aku masuk surga, toh engkau pasti berada di tempat para Nabi. Ujung-ujungnya aku pun tidak pernah lagi berjumpa denganmu’.

Tidak lama setelah Rasulullah saw. mendengar perkataan Tsawban, turunlah wahyu,

‘Siapa saja yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka mereka akan bersama orang-orang yang Allah berikan nikmat, yaitu berada di golongan para Nabi, orang-orang yang tulus (shiddiq), para syuhada, dan orang-orang shalih’ (Q.s. an-Nisa’, ayat 69).

Begitulah.

Rasulullah saw. adalah figur yang paling pantas kita cintai dan idolakan. Jika kita mengidolakan orang lain, maka suatu saat kita akan kecewa. Jika kita mengidolakan artis, selebritis, politisi, atau lainnya, suatu saat kita akan kecewa karena perilaku mereka tidak sesuai harapan kita. Orang-orang semacam ini memang tidak pantas kita idolakan.

Cintailah Rasulullah, niscaya kita akan kembali berkumpul bersamanya.

Ya Allah, jadikan kami salah satu orang yang Kau kumpulkan bersama para Nabi, shiddiqin, syuhada, dan shalihin…
http://bangaziem.wordpress.com/2010/07/02/kita-bersama-orang-yang-kita-idolakan/

Hikmah Turunnya Nabi Isa pada Akhir Zaman

1 Jul

Salah satu tanda akan terjadinya kiamat besar adalah turunnya Nabi Isa alayhissalam dari langit ke bumi. Sebagian orang menganggap Nabi Isa sudah wafat. Yang benar adalah beliau diangkat oleh Allah ke langit, bersama ruh dan badannya. Dengan demikian, beliau masih hidup di langit dan akan turun pada akhir zaman. Ini adalah salah satu keyakinan mazhab Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Hadits-hadits yang membicarakan turunnya Nabi Isa pada akhir zaman sangat banyak. Menurut Ibnu Katsir lebih dari 18 hadits. Mayoritas haditsnya mutawatir, karena lebih dari 25 orang sahabat meriwayatkannya, lebih dari 30 orang tabi‘in meriwayatkannya, dan lebih banyak lagi dari kalangan tabi‘ at-tabi‘in. Sehingga tidak mengherankan hadits-hadits tentang turunnya Nabi Isa disebutkan imam-imam hadits dalam kitab-kitab hadits mereka.

Ada orang alim dari India yang mengumpulkan hadits-hadits itu dalam satu buku. Namanya Syaikh Muhammad Anwar Syah al-Kasymiri, yang menuliskannya dalam karyanya at-Tashrih bi Ma Tawatir fi Nuzul al-Masih.

Mengapa Allah swt. menurunkan Nabi Isa pada akhir zaman? Beberapa ulama menyebutkan hikmahnya, antara lain:

Pertama, sebagai bentuk sanggahan terhadap orang-orang Yahudi yang menduga bahwa mereka telah membunuh Isa. Maka Allah menjelaskan kebohongan dugaan mereka, bahkan Nabi Isa sendiri yang akan membunuh orang-orang Yahudi dan gembong mereka yang bernama Dajjal.

Kedua, sebagai bentuk sanggahan kepada orang-orang Nashrani yang telah menyifatinya dengan sifat-sifat yang tidak benar, seperti bahwa Isa adalah Tuhan dan anak Tuhan. Nabi Isa akan menghancurkan salib, membunuh babi, dan menolak jizyah (upeti).

Ketiga, Nabi Isa membaca Injil yang di dalamnya ada berita tentang keistimewaan ummat Muhammad saw. Oleh karena itu, beliau berdoa kepada Allah agar menjadikannya salah satu ummat Muhammad. Allah mengabulkan doanya dengan mengangkatnya ke langit, dan pada akhir zaman akan diturunkan kembali ke bumi. Ayat yang dibaca Isa dalam Injil adalah sebagaimana yang dijelaskan al-Quran surat al-Fath ayat 29,

‘…Demikianlah sifat-sifat mereka (ummat Muhammad) dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya, sehingga tunas itu membuat tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas akarnya…’

Imam Malik rahimahullah berkata, ‘Telah sampai informasi kepadaku bahwa ketika orang-orang Nashrani melihat sahabat-sahabat Rasul yang berhasil menguasai negeri Syam, mereka berkata, ‘Demi Allah, sesungguhnya mereka lebih baik dari al-Hawariyyin (para sahabat Nabi Isa)’.’

Bahkan, Imam adz-Dzahabi dalam karyanya Tajrid Asma’ al-Shahabah berkata, ‘Isa bin Maryam adalah seorang Nabi sekaligus sahabat Rasulullah, karena beliau pernah melihat Rasulullah pada malam Isra, lalu beliau mengucapkan salam kepada Rasulullah. Beliau adalah sahabat Rasulullah yang matinya paling akhir’.

Keempat, turunnya Nabi Isa ke bumi adalah menandakan bahwa ajalnya sudah dekat dan akan dikuburkan di bumi, karena makhluk yang tercipta dari tanah akan kembali ke tanah.

Kelima, sebagai bentuk penghormatan bahwa Rasulullah lebih mulia dibanding dirinya. Bahkan Nabi Isa pernah berkata kepada para ummatnya bahwa akan datang seorang Rasul sesudahnya. Dalam al-Quran, perkataan Nabi Isa itu terdapat dalam surat as-Shaff ayat 6,

‘Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata, ‘Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, yang membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)…’

Lalu, ketika Nabi Isa turun ke bumi, apakah beliau membawa agama baru? Jawabnya: beliau turun tidak membawa agama baru, karena Islam adalah agama paling akhir dan tidak ada Nabi setelah Muhammad saw. Nabi Isa turun untuk menjadi pengikut umat Muhammad saw, menjadi hakim (pemimpin) yang adil, menghancurkan salib, membunuh babi, menolak upeti (jizyah), dan meluruskan umat untuk kembali kepada ajaran-ajaran Islam.

http://bangaziem.wordpress.com/2010/07/01/hikmah-turunnya-nabi-isa-pada-akhir-zaman/

Keberkahan Sahur dan Misteri Waktu Sahur

17 Mei

Sahur disebut sahur karena dilakukan di waktu sahar, yaitu waktu menjelang Shubuh. Ada apa dengan sahur dan waktu sahar ini?

Menurut Anas bin Malik radhiyallahu anhu, Rasulullah saw. pernah bersabda,

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِيْ السَّحُوْرِ بَرَكَةً.

‘Lakukan sahur, karena di dalam sahur terdapat keberkahan’ (Hadits, riwayat Bukhari nomor 1923 dan Muslim nomor 1095)

Menurut Imam Ibnu Daqiq al-Id, ulama Sunni bermazhab Syafii, dalam kitab Ihkam al-Ahkam fi Syarh Umdat al-Ahkam, ‘Hadits ini menjadi dalil (dasar) dianjurkannya melakukan sahur buat orang yang berpuasa. Sebabnya adalah karena di dalam sahur ada keberkahan. Keberkahan yang dimaksud dalam hadits ini bisa berupa perkara ukhrawi, yaitu sebagai bentuk melaksanakan sunnah Rasulullah, sehingga pelakunya dipastikan mendapatkan ganjaran dan bonus dari melaksanakan sahur. Keberkahan tersebut juga bisa menyangkut persoalan duniawi, yaitu menguatkan fisik orang yang berpuasa dan memudahkannya menjalankan ibadah puasa

‘Kata sahur dalam hadits di atas, bisa dibaca dengan sahur (sin-nya di-fathah-kan) atau suhur (sin-nya di-dhammah-kan). Jika dibaca sahur, maka itu artinya ‘apa yang dijadikan sahur’ (maksudnya: makanan dan minuman). Jika dibaca suhur, maka itu artinya ‘perbuatannya’. Nah, keberkahan yang dimaksud dalam hadits tersebut mencakup dua arti ini: makanan/minumannya dan perbuatannya’.

‘Selain itu juga, sebab dianjurkannnya sahur adalah untuk membedakan diri dengan kebiasaan ahlul kitab yang tidak melakukan sahur’.

Begitu komentar Imam Ibnu Daqiq al-Id.

Bahkan, tentang keutamaan sahur, Rasulullah saw. juga pernah bersabda,

اَلسَّحُوْرُ كُلُّهُ بَرَكَةٌ، فَلاَ تَدَعُوْهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَةُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِيْن.

‘Sahur itu seluruhnya membawa keberkahan. Oleh karena itu, janganlah kalian tinggalkan, meskipun kalian hanya meminum seteguk air. Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya ber-shalawat (berdoa) untuk orang-orang yang melakukan sahur’ (Hadits, riwayat Ahmad).

Selain apa yang dikatakan Iman Ibnu Daqiq al-Id, keberkahan sahur juga membuat orang yang berpuasa bisa bangun di akhir malam, lalu ia berzikir, ber-istighfar, kemudian melaksanakan shalat Shubuh berjamaah. Perhatikan, mengapa pada bulan Ramadhan jamaah shalat Shubuh di masjid meningkat? Ini tidak lain adalah karena keberkahan sahur, yang tidak ditemui pada selain bulan Ramadhan.

Waktu sahur memang memiliki misteri tersendiri. Menurut Allah swt., di antara ciri-ciri orang bertakwa adalah banyak beristighfar, lebih-lebih di waktu sahar (waktu menjelang Shubuh).

Allah swt. berfirman,

‘(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang ber-istighfar di waktu sahur’. (Q.s. Alu Imran/3: 17)

Allah swt. mengistimewakan waktu sahur sebagai waktu yang tepat untuk ber-istighfar karena berdoa di waktu itu lebih dekat untuk dikabulkan, beribadah di waktu itu lebih menggelora, jiwa lebih bening, dan hati lebih menyatu. Demikian yang dikatakan oleh pakar tafsir, Syihabuddin al-Alusi, dalam kitab tafsir Ruh al-Ma’ani. Ibnu Katsir dalamTafsir-nya mengutip sebuah riwayat, bahwa ketika Nabi Ya’qub alayhissalam berkata kepada anak-anaknya ‘Aku akan memintakan ampun untuk kalian kepada Tuhanku’, maka beliau menundanya sampai datang waktu sahur.

Rasulullah saw. bersabda,

‘Setiap malam Allah turun ke langit dunia sampai tersisa sepertiga malam yang akhir. Ia pun berkata, ‘Adakah hamba-Ku yang meminta sehingga pasti Aku berikan apa yang ia minta? Adakah hamba-Ku yang berdoa sehingga pasti Aku kabulkan doanya? Adakah hamba-Ku yang ber-istighfar sehingga Aku ampuni dosanya?’ (Hadits, riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Saudaraku, akankah kita ganti waktu sahur yang penuh keberkahan dengan menonton tayangan televisi yang bermuatan komedi, kuis, atau tayangan-tayangan yang tidak mendidik lainnya?

http://bangaziem.wordpress.com/2010/05/17/keberkahan-sahur-dan-misteri-waktu-sahur/

Doa dan Zikir Penguat Ingatan

22 Nov

‘Belakangan ini, kok saya sering lupa ya?’. Itulah ungkapan yang sering kita dengar, atau bisa jadi juga kita alami sendiri. Ingatan yang buruk memang menjadi satu keluhan yang banyak menimpa orang. Hal itu terjadi bisa karena faktor usia, nutrisi, atau kesehatan otak. Ingatan yang baik adalah salah satu nikmat Allah swt. Siapapun orangnya, lebih-lebih para pencari ilmu, ingatan yang baik akan banyak membantunya dalam mendapatkan ilmu.

Sayyid Zain bin Ibrahim bin Sumaith dalam kitab Manhaj as-Sawi (cetakan Dar al-Fath, Oman, 2008), menuliskan beberapa doa dan zikir yang di-ijazah-kan oleh para ulama, masyayikh, dan orang-orang shalih, yang dapat diamalkan agar mudah mengingat ilmu.

Untuk memenuhi permintaan para sahabat, saya akan sharing sebagian yang ditulis dalam kitab itu, dengan sedikit perubahan redaksi.

Pertama:

Imam as-Suyuthi dalam al-Itqan, menyebutkan bahwa Mughirah bin Subai‘, salah satu sahabat Ibnu Mas‘ud radhiyallahu anhu pernah berkata, ‘Barangsiapa yang membaca 10 ayat dari surat al-Baqarah pada malam hari, maka ia tidak akan lupa dengan hapalan al-Quran, yaitu: 4 ayat permulaannya, Ayat Kursi, 2 ayat sesudah Ayat Kursi, dan 3 ayat terakhir’.

Imam as-Suyuthi menyebutkan atsar ini berdasarkan riwayat Imam ad-Darimi dalam Sunan-nya.

Kedua:

Imam az-Zabidi, seorang ahli hadits yang meringkas kitab Shahih Bukhari, dalam kitab al-Fawa’id, menyebutkan bahwa seorang mufassir yang bernama al-Kalbi pernah berkata kepadanya, ‘Aku punya anak yang sehabis membaca al-Quran, ia lupa lagi dengan bacaannya’. Lalu Imam az-Zabidi berkata, ‘Tuliskan ayat-ayat berikut ini, masukkan ke dalam wadah yang berisi air zamzam, lalu minumkan kepada anakmu, insya Allah anakmu akan mudah menghapal al-Quran. Ayat-ayat itu adalah surat ar-Rahman ayat 1-5, surat al-Qiyamah ayat 16-19, surat al-Buruj ayat 21-22’.

Ketiga:

Sayyid Ali bin Hasan al-Aththas pernah berkata, ‘Jika engkau akan tidur, bacalah surat al-Baqarah ayat 164. Sesungguhnya ayat ini banyak manfaatnya. Salah satunya adalah dapat membantumu untuk menghapal al-Quran, sehingga engkau tidak lupa dengan hapalan yang kau baca. Oleh karena itu, biasakanlah membaca ayat itu ketika engkau akan tidur, baik di waktu tidur malam atau siang’.

Keempat:

Mengulang-ulang membaca surat al-A‘la ayat 1-7, sebagaimana yang dikatakan Sayyid Ali bin Muhammad al-Habsyi.

Kelima:

Setiap hari membaca doa yang diajarkan Rasulullah sebanyak 3 kali, yaitu:

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ نَفْسًا بِكَ مُطْمَئِنَّةً، تُؤْمِنُ بِلِقَائِكَ، وَتَرْضَى بِقَضَائِكَ، وَتَقْنَعُ بِعَطَائِكَ.

Ya Allah, aku meminta kepada-Mu jiwa yang yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa-cukup dengan pemberian-Mu. (Hadits, riwayat at-Thabrani)

Keenam:

Kata Sayyid Hasan bin Shalih al-Bahr, ‘Untuk memudahkan memahami ilmu, mengamalkannya, dan tidak lupa, maka hendaklah mengulang-ulang doa ini,

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ فَهْمَ النَّبِيِّيْنَ، وَحِفْظَ الْمُرْسَلِيْنَ، وَإِلْهَامَ الْمَلاَئِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْنِنِى بِالْعِلْمِ، وَزَيِّنِّى بِالْحِلْمِ، وَأَكْرِمْنِى بِالتَّقْوَى، وَجَمِّلْنِى بِالْعَافِيَةِ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمْيِنَ.

Ya Allah, sungguh aku meminta kepada-Mu pemahaman para Nabi, ingatan para Rasul, dan ilham para malaikat yang mempunyai kedudukan istimewa. Ya Allah, cukupkan aku dengan ilmu. Hiasi diriku dengan hilmu (kesantunan dan kelembutan). Muliakan aku dengan takwa. Baguskan diriku dengan afiat (kesehatan). Duhai, yang Maha Pengasih di antara yang mengasihi.

Demikian. Mudah-mudahan bermanfaat.

http://bangaziem.wordpress.com/2010/11/22/doa-dan-zikir-penguat-ingatan/

Bentuk-bentuk Sikap Ekstrem dalam Beragama

22 Feb

‘Islam adalah agama yang sesuai dengan kebenaran, seimbang, toleran, damai, luhur, lembut, dan menjadikan segala sesuatunya seimbang. Apa saja yang berseberangan dengan prinsip-prinsip ini, maka itu bukan dari Islam’. Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli dalam kitabnya Qadhaya al-Fiqh wa al-Fikr al-Mu‘ashir.

Islam adalah agama moderat, ajarannya moderat, dan umatnya adalah umat yang moderat. Lawan dari sikap moderat adalah sikap ekstrem (at-tatharruf). Dalam kitabnya itu, Syaikh Wahbah az-Zuhayli menyebutkan beberapa bentuk sikap ekstrem yang sering terjadi di masyarakat.

Pertama, sikap ekstrem yang berhubungan dengan akidah/keyakinan (at-tatharruf al-i‘tiqadi), yaitu sikap ekstrem terhadap pandangan-pandangan tertentu yang bertentangan dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah yang jelas dan pandangan mayoritas umat Islam. Sikap ekstrem ini terlihat pada sekte-sekte yang lahir pada zaman lalu, seperti sekte Qadariyah, Jahmiyah, Murji‘ah, dan Batiniah, atau terjadi pada gerakan-gerakan kontemporer semisal Jamaah Takfir dan Hijrah di Mesir atau di tempat-tempat lain, yaitu kelompok yang menyatakan bahwa umat Islam sudah kafir karena hidup di bawah pemerintahan kafir dan harus keluar dari pemerintahan itu.

Kedua, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah politik (at-tatharruf al-siyasi), yaitu gerakan dari sekelompok orang yang menyatakan hukumnya berdosa berada di bawah pemerintahan yang berasaskan hukum buatan manusia. Gerakan ini mirip dengan gerakan masa lalu yang dipelopori oleh Khawarij, yang menyatakan keluar dari pemerintahan Sayyiduna Ali di Irak dan mereka membolehkan membunuh kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka.

Ketiga, sikap ekstrem yang berhubungan dengan amal ibadah (at-tatharruf al-amali), yaitu tindakan yang melampaui batas dengan menyiksa diri sendiri atau terlalu berlebihan dalam menjalankan ibadah, seperti puasa terus menerus, shalat sepanjang malam, tidak menikah, berhaji dengan jalan kaki tanpa naik kendaraan, dan lain sebagainya. Semua ini dapat menimbulkan bahaya, berlawanan dengan fitrah manusia dan sunnah Nabi yang moderat dan toleran. Padahal, Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik urusan adalah yang tengah-tengah’ (Hadits, riwayat Ibnu Hibban).

Keempat, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah internasional (at-tatharruf al-khariji aw al-dawli), yaitu gerakan yang mempropagandakan teror dan rasa takut kepada masyarakat negara lain dengan cara bermacam-macam, semisal menghancurkan gedung-gedung, memotong pepohonan, melakukan pengeboman terhadap instalasi dan fasilitas umum, atau tindakan lain yang menimbulkan bahaya, baik datangnya dari orang perorang atau negara yang dilakukan ketika berada dalam masa damai atau masa peperangan. Semua tindakan ekstrem itu tidak dianjurkan dalam Islam, kecuali kepada negara Israel yang secara terang-terangan memusuhi negara Arab dan kaum muslim.

Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli.

Hmmm… apa yang dikatakan beliau memang terjadi di depan mata kita.

Mengapa orang bersikap ekstrem? Banyak faktor yang menyebabkan orang bersikap ekstrem. Di antara faktor yang paling penting adalah: kebodohan memahami hakikat hukum agama dan pemahaman yang sempit terhadap ajaran Islam akibat sikap fanatis terhadap pemikiran madzhab atau kelompok tertentu. Padahal, Islam adalah agama yang menganjurkan kemudahan, toleransi, dan sikap moderat. [ ] http://bangaziem.wordpress.com/2011/02/22/bentuk-bentuk-sikap-ekstrem-dalam-beragama/

Tuesday, April 26, 2011

Imam Hasan Al-Bana, pendiri gerakan dakwah Ikhwan yang terkenal ke seluruh dunia, banyak meninggalkan catatan penting pada sejarah perjuangan Islam modern. Ingat, kehadiran Imam Hasan bertepatan dengan hanya beberapa saat setelah hancurnya kekhalifan Islam yang terakhir. Tak pelak, setelah kepergian beliau, tak ada lagi figur dakwah yang bisa dijadikan acuan dalam gerakan Islam.

Setiap hari, dalam dakwahnya, ia berjalan kaki tidak kurang dari 20 KM. Beliau menyambangi desa-desa dan dilakukannya tanpa pamrih sedikitpun dari manusia. Ia duduk di warung kopi pada beberapa malam, menyatu dengan masyarakat yang sebenarnya, dan ia mampu mengingat nama orang yang baru saja ditemuinya walaupun hanya sekali, sehingga orang yang diajak bicara olehnya menjadi simpati.

Banyak warisan dari Imam Hasan yang sangat menggelorakan semangat dakwah Islam. Berikut ini beberapa di antaranya dari sekian wasiat-wasiatnya:

  1. Bangunlah segera untuk melakukan sholat apabila mendengara adzan walau bagaimanapun keadaannya.
  2. Baca, Telaah dan dengarkan Al-Quran atau dzikirlah kepada Allah dan janganlah engkau menghambur-hamburkan waktumu dalam masalah yang tidak ada manfaatnya.
  3. Bersungguh-sungguhlah untuk bisa berbicara dalam bahasa Arab dengan fasih.
  4. Jangan memperbanyak perdebatan dalam berbagai bidang pembicaraan sebab hal ini semata-mata tidak akan mendatangkan kebaikan.
  5. Jangan banyak tertawa sebab hati yang selalu berkomunikasi dengan Allah (dzikir) adalah tenang dan tentram.
  6. Jangan bergurau karena umat yang berjihad tidak berbuat kecuali dengan bersungguh-sungguh terus-menerus.
  7. Jangan mengeraskan suara di atas suara yang diperlukan pendengar, karena hal ini akan mengganggu dan menyakiti.
  8. Jauhilah dari membicarakan kejelekan orang lain atau melukainya dalam bentuk apapun dan jangan berbicara kecuali yang baik.
  9. Berta’aruflah dengan saudaramu yang kalian temui walaupun dia tidak meminta, sebab prinsip dakwah kita adalah cinta dan ta’awun (kerja sama).
  10. Pekerjaan rumah kita sebenarnya lebih bertumpuk dari pada waktu yang tersedia, maka manfaatkanlah waktu dan apabila kalian mempunyai sesuatu keperluan maka sederhanakanlah dan percepatlah untuk diselesaikan.

(sa/berbagaisumber)

Monday, April 25, 2011

its time to change


Sahabat...,gak ada kata terlambat untuk berubah,tp bukan berarti kita menunda2 untuk berubah kearah yg lebih baik,dan waktu yg terbaik untuk berubah adlh saat ini,sekarang,now,bukan besok,lusa atau nunggu tahun depan,waktu gak bisa kembali,kalo kita tanya pada orang2 yg sudah tua,"apa yg akan anda lakukan jika anda balik ke usia muda" maka rata2 mereka akan menjawab " saya akan belajar dg tekun,saya akan bergaul dg temen2 yang baik, saya tidak akan bersantai2 dimasa muda ,saya akan .... dll, disini kita bisa menarik kesimpulan bahwa semua berujung pada kata "penyesalan"krn telah menyia-nyiakan waktu,menyia-nyiakan kesempatan, so,marilah kita merenung sejenak,apa yg sudah kita lakukan sampai umur sekian,apa yg sudah kita dapatkan,sudahkah kita memberikan sumbangsih untuk org2 yg kita cintai,apakah kita sedang kearah yg lebih baik ataukah malah lebih buruk, jika sudah,segeralah berubah,ubah pola pikir kita,jadilah kita manusia pembelajar,jgn merasa sudah pintar,merasa sudah matang,krn yg matang sebentar lagi akan busuk,jadilah buah yg tetap merasa hijau krn itu akan memotivasi kita untuk terus memperbaiki diri, jangan jadi orang kebanyakan krn kalo anda seperti org kebanyakan maka yg akan anda dapatkan gak jauh beda dgn org kebanyakan,kalo kita baca biografi orang2 hebat,maupun dengar cerita org2 hebat maka disitu kita tau bahwa mereka adlh orang2 yg BEDA.

hidup ini bukan cuma sekolah,kerja,nikah,punya anak,tua dan mati, tp harus ada kebaikan yg kita perankan,harus ada cita2 luhur yg kita raih,krn kalau cuma kerja,nikah,pny anak,mati semua akan mengalaminya tanpa dicita2kan. jadi sekali mumpung kita masih muda,lakukan yang terbaik dan jadilah yang terbaik. berubahlah jika anda merasa perlu untuk berubah,jangan sia-siakan masa muda kita untuk hal2 yang gak bermanfaat,agar kita tidak menyesal di usia tua,dan jangan sampai kita mengalami seperti ini di akhirat “Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata, ‘Tuhanku, kembalikan aku (Ke dunia), agar aku berbuat amal shalih terhadap yang telah aku tinggalkan’.” (Al-Mukminun: 99).“Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu perkataan yang diucapkan saja dan di depan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (Al-Mukminun: 100)

wasalam

tino al fatih

bekasi,10/03/2011

Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template