Saturday, April 30, 2011

islam adalah agama yang mudah

Bentuk-bentuk Sikap Ekstrem dalam Beragama

22 Feb

‘Islam adalah agama yang sesuai dengan kebenaran, seimbang, toleran, damai, luhur, lembut, dan menjadikan segala sesuatunya seimbang. Apa saja yang berseberangan dengan prinsip-prinsip ini, maka itu bukan dari Islam’. Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli dalam kitabnya Qadhaya al-Fiqh wa al-Fikr al-Mu‘ashir.

Islam adalah agama moderat, ajarannya moderat, dan umatnya adalah umat yang moderat. Lawan dari sikap moderat adalah sikap ekstrem (at-tatharruf). Dalam kitabnya itu, Syaikh Wahbah az-Zuhayli menyebutkan beberapa bentuk sikap ekstrem yang sering terjadi di masyarakat.

Pertama, sikap ekstrem yang berhubungan dengan akidah/keyakinan (at-tatharruf al-i‘tiqadi), yaitu sikap ekstrem terhadap pandangan-pandangan tertentu yang bertentangan dengan tuntunan al-Quran dan as-Sunnah yang jelas dan pandangan mayoritas umat Islam. Sikap ekstrem ini terlihat pada sekte-sekte yang lahir pada zaman lalu, seperti sekte Qadariyah, Jahmiyah, Murji‘ah, dan Batiniah, atau terjadi pada gerakan-gerakan kontemporer semisal Jamaah Takfir dan Hijrah di Mesir atau di tempat-tempat lain, yaitu kelompok yang menyatakan bahwa umat Islam sudah kafir karena hidup di bawah pemerintahan kafir dan harus keluar dari pemerintahan itu.

Kedua, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah politik (at-tatharruf al-siyasi), yaitu gerakan dari sekelompok orang yang menyatakan hukumnya berdosa berada di bawah pemerintahan yang berasaskan hukum buatan manusia. Gerakan ini mirip dengan gerakan masa lalu yang dipelopori oleh Khawarij, yang menyatakan keluar dari pemerintahan Sayyiduna Ali di Irak dan mereka membolehkan membunuh kaum muslimin yang tidak sepaham dengan mereka.

Ketiga, sikap ekstrem yang berhubungan dengan amal ibadah (at-tatharruf al-amali), yaitu tindakan yang melampaui batas dengan menyiksa diri sendiri atau terlalu berlebihan dalam menjalankan ibadah, seperti puasa terus menerus, shalat sepanjang malam, tidak menikah, berhaji dengan jalan kaki tanpa naik kendaraan, dan lain sebagainya. Semua ini dapat menimbulkan bahaya, berlawanan dengan fitrah manusia dan sunnah Nabi yang moderat dan toleran. Padahal, Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya sebaik-baik urusan adalah yang tengah-tengah’ (Hadits, riwayat Ibnu Hibban).

Keempat, sikap ekstrem yang berhubungan dengan masalah internasional (at-tatharruf al-khariji aw al-dawli), yaitu gerakan yang mempropagandakan teror dan rasa takut kepada masyarakat negara lain dengan cara bermacam-macam, semisal menghancurkan gedung-gedung, memotong pepohonan, melakukan pengeboman terhadap instalasi dan fasilitas umum, atau tindakan lain yang menimbulkan bahaya, baik datangnya dari orang perorang atau negara yang dilakukan ketika berada dalam masa damai atau masa peperangan. Semua tindakan ekstrem itu tidak dianjurkan dalam Islam, kecuali kepada negara Israel yang secara terang-terangan memusuhi negara Arab dan kaum muslim.

Begitu kata Syaikh Wahbah az-Zuhayli.

Hmmm… apa yang dikatakan beliau memang terjadi di depan mata kita.

Mengapa orang bersikap ekstrem? Banyak faktor yang menyebabkan orang bersikap ekstrem. Di antara faktor yang paling penting adalah: kebodohan memahami hakikat hukum agama dan pemahaman yang sempit terhadap ajaran Islam akibat sikap fanatis terhadap pemikiran madzhab atau kelompok tertentu. Padahal, Islam adalah agama yang menganjurkan kemudahan, toleransi, dan sikap moderat. [ ] http://bangaziem.wordpress.com/2011/02/22/bentuk-bentuk-sikap-ekstrem-dalam-beragama/

0 Comments:

Post a Comment



Design by Abdul Munir Visit Original Post Islamic2 Template